Penebangan liar di Nusakambangan marak

Posted by tris tecno Senin, 11 Februari 2008 0 komentar
Penebangan liar di Pulau Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, makin marak. Akibatnya, pohon-pohon langka di pulau itu semakin terancam. Pohon-pohon besar di hutan Nusakambangan kini semakin sulit ditemukan. Kayu langka, seperti pawlar sulit ditemukan. Padahal jenis kayu itu hanya tumbuh di Nusakambangan.

Menurut Waris, warga disitu, kerusakan hutan di Nusakambangan makin parah sejak 3-4 tahun terakhir. Awalnya yang ditebang adalah pohon-pohon kecil untuk kayu bakar. Namun belakangan yang ditebang adalah pohon-pohon besar. Waris sendiri adalah mantan narapidana kasus pencurian kayu di Nusakambangan. Ia baru keluar penjara Desember 2005.

Waris mengaku telah mencuri karena diperintah cukong kayu yang tinggal di Kampung Laut dengan bayaran Rp 25.000. Bersama lima temannya, ia menebang pohon di dekat Lembaga Permasyarakatan Permisan, Nusakambangan, dengan menggunakan gergaji mesin.

"Pencurian seperti ini sudah sering terjadi. Bukan saya saja, tetapi banyak. Ada yang sudah ditangkap, tapi lebih banyak yang selamat. Mereka aman saja mencuri kayu pakai gergaji mesin dekat LP Permisan karena perugas LP sudah dapat bagian (ckckck... jahanam!)" Kata Waris.

Jenis yang paling sering dicuri adalah kayu pawlar. Kayu ini bergetah,tapi setelah dikeringkan kualitasnya setara dengan kayu dari Kalimantan. Kayu pawlar harganya mencapai Rp 3 juta per meter kubik.

Jumono, nelayan yang juga tinggal di desa setempat, menuturkan, "Saya heran kenapa cukong-cukong mencuri kayu di Nusakambangan. Yang dipenjara hanya buruh-buruh angkut kayu dan nelayan yang ikut menebang"

Penebangan liar di Nusakambangan perlu ditangani serius oleh penegak hukum, baik kepolisian maupun otoritas di Nusakambangan itu sendiri.
Sayangi pohon, Peduli lah dengan lingkungan.


sumber : buku biologi dengan perubahan, oleh melinda

0 komentar:

Posting Komentar

Ping your blog, website, or RSS feed for Free